Pengertian Puisi, Unsur-Unsur Puisi, Struktur, dan Jenis-Jenis Puisi


Pengertian Puisi

Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.

Ada juga yang menyebutkan pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan.

Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain ke ‘dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya.

Unsur-Unsur Puisi dan Penjelasannya

Unsur-unsur puisi merupakan elemen-elemen yang membentuk sebuah puisi. Terdapat dua macam unsur puisi yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Unsur intrinsik membentuk dari dalam, sementara unsur ekstrinsik membentuk dari luar.

Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur pembangun puisi dari dalam. Terdapat dua jenis unsur intrinsik puisi yakni unsur fisik dan unsur batin puisi.

Unsur Fisik Puisi

Unsur fisik puisi termasuk unsur intrinsik puisi. Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum ada 6 unsur fisik puisi yakni diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa/majas. rima/irama dan topografi/perwajahan.

1. Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.

2. Imaji

Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan sebagainya. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).

3. Kata Konkret

Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang.

4. Gaya Bahasa/Majas

Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.

5. Rima/Irama

Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.

6. Tipografi/Perwajahan
Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.

Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi juga termasuk dalam unsur intrinsik. Yang dimaksud unsur batin puisi merupakan hal-hal terkait unsur batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa/feeling, nada/suasana dan amanat/tujuan.

1. Tema

Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.

2. Rasa/Feeling

Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman dan psikologi penyair.

3. Nada/Suasana

Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.

4. Amanat/Tujuan

Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur pembentuk puisi yang membangun dari luar. Adapun yang termasuk unsur ekstrinsik puisi antara lain adalah unsur biografi, unsur nilai dan unsur kemasyarakatan.

1. Unsur Biografi

Unsur biografi termasuk salah satu unsur ekstrinsik puisi. Yang dimaksud unsur biografi merupakan latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya pengalaman hidup dari penyair akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakan.

2. Unsur Nilai

Unsur ekstrinsik puisi berikutnya adalah unsur nilai. Dalam puisi selalu mengandung unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.

3. Unsur Masyarakat

Unsur ekstrinsik puisi terakhir adalah unsur kemasyarakatan. Yang dimaksud unsur masyarakat ini adalah kondisi dan situasi sosial saat puisi ini dibuat. Unsur masyarakat bisa berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara yang bersangkutan.

Jenis-Jenis Puisi

Puisi dibedakan menjadi 2, yaitu :

  • Puisi lama
  • Puisi baru


Pengertian Puisi Lama

Pengertian Puisi LamaPuisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan puisi lama seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah baris yang terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada tiap baris, dan irama.

Jenis Puisi Lama

Mantra merupakan sebuah ucapan-ucapan yang masih dianggap memiliki sebuah kekuatan gaib
Pantun merupakan salah satu puisi lama yang mempunyai ciri bersajak a-b-a-b, tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, 2 baris pada awal pantun disebut sampiran, 2 baris berikutnya disebut sebagai isi, tiap bait 4 baris.
Karmina merupakan salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah pantun tetapi sangat pendek.
Seloka adalah pantun yang berkait.
Gurindam adalah puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, dan biasanya berisi nasihat.
Syair merupakan puisi yang bersumber dari negara Arab dan dengan ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, biasanya berisi nasihat atau sebuah cerita.
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10 baris.

Ciri-Ciri Puisi lama

Berikut ciri-ciri puisi lama :

  • Puisi lama bisanya berupa puisi rakyat dan tidak diketahui nama pengarangnya.
  • Puisi lama masih terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti dari jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada setiap barisnya.
  • Disampaikan dari mulut ke mulut dan dapat disebut juga dengan sastra lisan.
  • Menggunakan majas atau gaya bahasa tetap dan klise.
  • Biasanya berisikan tentang kerajaan, fantastis, serta istanasentris.


Pengertian Puisi Baru

Puisi baru merupakan puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, berbeda dengan puisi lama. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Jenis Puisi Baru

Balada merupakan salah satu jenis puisi baru. Balada merupakan puisi tentang cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Pada larik terakhir dalam bait pertama digunakan refren dalam bait-bait selajutnya.
Himne merupakan puisi yang digunakan sebagai pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau seorang pahlawan.

  • Ode adalah puisi sanjungan bagi orang yang telah berjasa. Nada serta gayanya sangat resmi, bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia, memiliki sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau suatu peristiwa umum.
  • Epigram adalah puisi yang memiliki isi berupa tuntunan atau ajaran hidup.
  • Romansa adalah puisi yang berisi tentang luapan perasaan penyair tentang cinta kasih.
  • Elegi adalah puisi yang memiliki isi tentang kesedihan.
  • Satire adalah puisi yang berisi tentang sindiran atau suatu kritikan.
  • Distikon adalah suatu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris (puisi 2 seuntai).
  • Terzinaa adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris (puisi 3 seuntai).
  • Kuatrain adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4 seuntai).
  • Kuint adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5 seuntai).
  • Sektet adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6 seuntai).
  • Septime, adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi 7 seuntai).
  • Oktaf atau Stanza merupakan puisi yang pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double kutrain atau dapat disebut juga dengan puisi 8 seuntai).
  • Soneta merupakan salah satu jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing 3 baris.


Ciri-Ciri Puisi Baru

Ciri-ciri puisi baru antara lain:
Diketahui nama pengarangnya, berbeda dengan puisi lama yang tidak diketahui nama pengarangnya
Perkembangannya secara lisan serta tertulis.
Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris dan suku kata.
Menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
Biasanya berisikan tentang kehidupan.
Biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
Memiliki bentuk yang lebih rapi dan simetris.
Memiliki rima akhir yang teratur.
Pada tiap-tiap barisnya berupa kesatuan sintaksis.

Struktur Puisi

Struktur Fisik Puisi

Rima atau Irama adalah persamaan bunyi yang terdapat pada puisi, baik itu di awal, tengah, atau di akhir baris puisi.
Imaji merupakan suatu kata atau susunan kata-kata yang mampu untuk dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
Diksi yaitu pemilihan beberapa kata-kata yang dilakukan penyair dalam karya puisinya.
Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan menggunakan indera yang dapat memungkinkan munculnya imaji.
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan efek serta menimbulkan konotasi tertentu.
Tipografi adalah bentuk puisi seperti pada halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris pada tiap puisi yang tidak selalu dimulai dengan menggunakan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut menentukan dalam pemaknaan terhadap puisi.

Struktur Batin Puisi

Tema atau makna; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah suatu hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus memiliki suatu makna baik itu tiap kata ataupun keseluruhan.
Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok permasalahan yang ada dalam puisinya.
Nada atau tone adalah sikap penyair terhadap pembacanya serta nada berhubungan dengan tema dan rasa.
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari penyair kepada pembaca puisi tersebut.

Itulah pengertian puisi serta pengertian puisi menurut para ahli, jenis-jenis puisi, ciri-ciri puisi, dan struktur puisi.

0 Response to "Pengertian Puisi, Unsur-Unsur Puisi, Struktur, dan Jenis-Jenis Puisi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel